Tugas utama mahasiswa adalah belajar dengan baik di perguruan tinggi dimana ia menempuh pendidikan, dan mengadakan sebuah penelitian merupakan salah satu di dalamnya. Terkait hal itulah, situasi pembelajaran di universitas Brawijaya (UB) Malang menurut sang rektor, Yogi Sugito, sangat luar biasa dalam kesehariannya.
“Kehidupan dan proses pembelajaran mahasiswa di UB luar biasa. Meski pada hari Sabtu dan Minggu, para mahasiswa tetap ada kegiatan, mulai dari penelitian sampai UKM. Mulai dari perkuliahan normal hingga aktivitas lainnya berlangsung sampai malam hari,” ujar Yogi, Sabtu (31/08).
Dikatakannya, situasi seperti itu dibilang luar biasa karena para mahasiswa UB juga tergolong kreativ dan inovatif. Aktivitas ini menurutnya sama dengan kampus yang ada di luar negeri. “Dari hasil penelitian para mahasiswa ini bisa/banyak dimanfaatkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya penemuan teknologi baru, makanan sehat, dan lain-lain,” imbuh Yogi.
Pada dasarnya, terang dia, jiwa enterpreneur masyarakat kita hanya 0,18 persen, sehingga disana-sini masih banyak pengangguran. Para sarjana yang notabene mempunyai pengetahuan dan keterampilah lebih baik dari masyarakat yang tidak menempuh pendidikan tinggi seharusnya bisa membantu mengurangi pengangguran, namun kenyataannya yg lulusan SMA yang justru kreatif.
“Para sarjana seharusnya tidak boleh kalah dengan lulusan SMA. Ini salah tugas dari perguruan tinggi untuk melahirkan tenaga-tenaga ahli dan profesional. Meski hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar, akan tetapi harus segera dimulai dan dilaksanakan,” sambung pria asal Tulungagung itu
Masyarakat kita, lanjut Yogi, tergolong orang-orang yang konsumtif dan cenderung kurang kreatif. Untuk membangun dan atau merubah pola pikir, perilaku dan sikap masyarakat yang seperti itu merupakan tugas semua pihak, termasuk di dalamnya perguruan tinggi dan media massa. “Dalam kontek ini media bisa turut berpartisipasi dan mempunyai peran besar, seperti halnya dengan adanya pemuatan rubrik yang mengulas kisah orang-orang/pengusaha sukses,” urainya.
Lebih jauh Yogi menyampaikan bahwa iklim proses pembelajaran di UB sangat kondusif, dan tidak mudah menciptakan semua itu, karena dibutuhkan kerjasama yang baik di semua lini/elemen kampus, terutama dosen dan mahasiswa. “Situasi dan kondisi seperti itu turut membantu keberhasilan proses belajar bagi para mahasiswa, dan setiap perguruan tinggi hendaknya menciptakan kondisi yang demikian, seperti halnya yang ada di UB saat ini,” tukasnya.asa-KP
http://presensi.koranpendidikan.com/view/4912/ub-seperti-kampus-luar-negeri.html