Tahukah anda, anak yang sering tidur larut malam ternyata akan mengalami ingatan yang lebih rendah dan kemampuan matematika yang kurang? Penelitian di University College London mendapati bahwa kurang tidur bisa mengacaukan ritme tubuh alami dan merusak kemampuan otak mempelajari informasi baru.
Anak-anak yang memiliki jam tidur tidak teratur cenderung memiliki nilai yang lebih buruk dalam pelajaran membaca, matematika, dan kesadaran spasial dibanding anak-anak seusianya yang memiliki jam tidur teratur.
Profesor Amanda Sacker, ketua penelitian mengatakan bahwa membiasakan diri untuk rutin mengajak anak tidur lebih awal dengan waktu yang ditentukan sangatlah penting.
Caranya? Cobalah untuk mengajak anak bersantai sebelum mereka pergi tidur, misalnya dengan membacakan buku, dan memastikan semua perangkat listrik, seperti televisi, komputer, video games, gadget, sampai lampu kamar dimatikan sebelum mereka pergi tidur.
Menetapkan aturan tidur juga membantu anak-anak untuk memahami jam biologis mereka dengan baik. Jika setiap pukul 21.00 mereka sudah dibiasakan naik ke tempat tidur, hal inilah yang akan terus mereka lakukan setiap harinya. Jadi, jangan menunda untuk membiasakan anak Anda tidur lebih awal.
Menurut sebuah studi eksperimental, sedikit menambah jumlah waktu tidur anak dapat meningkatkan kewaspadaan, kontrol anak, dan kestabilan emosi sepanjang hari di sekolah.
Menurut Reut Gruber, Director of The Attention Behavior and Sleep Lab di The Douglas Institute mengatakan, “Bahkan perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari yang dapat memungkinkan anak-anak untuk menambahkan sekitar setengah jam tidur bisa memiliki dampak signifikan,” kata Gruber. “Menambah jam tidur dapat meningkatan kesehatan serta kinerja anak-anak menjadi lebih efektif.”
Penelitian ini mengamati 34 anak sehat usia 7 sampai 11 tahun. Selama 1 minggu, 17 anak pergi tidur lebih awal dari biasanya dan menambah 27 menit lagi untuk perpanjangan tidur. 17 peserta lainnya tidur lebih malam lagi dan kehilangan 54 menit waktu dari tidur biasanya.
Guru kemudian memantau dua kelompok anak. Tercatat “perbedaan yang signifikan” dalam perilaku dua kelompok anak. Anak yang cukup tidur dan menambah waktu tidurnya ditemukan menjadi lebih penuh perhatian dan dapat mengendalikan emosi mereka di kelas. Sedangkan anak yang kurang tidur tidak hanya terlihat lelah, tetapi mereka juga lebih terlihat frustrasi, menangis (rewel), atau kehilangan emosi mereka.
The National Sleep Foundation merekomendasikan anak-anak usia 5-12 tahun tidur 10-11 jam setiap malam.(*)
http://parenting.koranpendidikan.com/view/5146/tegas-mengatur-jam-tidur.html