MALANG – Larangan penggunaan tablet untuk pelaksanaan UN online memaksa SMKN 2 Malang membeli Personal Computer (PC) sesuai jumlah yang telah distandarkan, yakni sepertiga dari jumlah siswa. 40 PC dibeli dengan taksiran harga hingga Rp 160 juta.
Pembelian perangkat itu dilakukan pasca pelaksanaan try out UN online yang pertama akhir Januari lalu. Sebelumnya, saat pelaksanaan try out pertama, siswa SMKN 2 Malang masih menggunakan tablet yang telah ada.
“Namun karena ada larangan menggunakan tablet saat pelaksanaan UN online, maka kami memutuskan untuk membeli 40 komputer,” ungkap Lasmono, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas, saat ditemui Malang Post, kemarin (26/2/15).
Dana itu, menurut Lasmono, berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ia menambahkan, komputer lebih dipilih oleh SMKN 2 Malang karena selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran di laboratorium komputer.
SMK Nasional yang ikut serta dalam UN online juga melakukan hal serupa. Kepala SMK Nasional, Drs. Ignatius Budiyana, M.Pd mengaku, pihaknya berencana membeli 3 server dengan kisaran harga hingga Rp 50 juta.
Dari segi perangkat komputer, pria yang akrab disapa Budi itu mengaku sekolahnya telah memiliki jumlah yang mencukupi. Ia menegaskan, yang saat ini harus dipikirkan adalah cara membeli server murah dengan spesifikasi sesuai yang distandarkan oleh Mendikbud.
“Kami masih dalam proses pencarian server yang sesuai. Baik dari segi spesifikasi maupun harga. Sebisa mungkin mencari yang tidak terlalu mahal dengan spesifikasi yang sesuai,” ungkapnya.
Saat ini, SMK Nasional sebenarnya telah memiliki satu server yang terpasang untuk internet sekolah. Namun, menurut Budi, spesifikasinya masih kurang sesuai dengan standar dari Mendikbud.
Dana yang cukup besar itu, menurut Budi, akan diusahakan dari dana yayasan. Sebelumnya, ia mengaku cukup kewalahan dengan jumlah anggaran yang harus dikeluarkan dan tidak sedikit itu. Apalagi, SMK Nasional adalah swasta sehingga dana yang didapatkan hanya berasal dari yayasan saja.
“Kami kan sudah ditunjuk oleh Puspendik untuk ikut UN online. Jadi ya harus tetap dilanjutkan. Kami akan mengusahakan kekurangan-kekurangan yang ada,” tandas Budi.(mg6/han)
http://www.malang-post.com/pendidikan/99314-ratusan-juta-untuk-un-online