Diumumkan Serentak Hari ini, Kelulusan 38.129 Siswa Se-Malang Raya
MALANG- Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) 2013 dilaksanakan serempak hari ini, (20/5/14). Di Kota Malang, dipastikan lima siswa dari SMA dan SMK swasta tidak lulus UN. Sedangkan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan Kota Batu justru yakin, 100 persen lulus.
Di Kota Malang, jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang hanya satu siswa saja tidak lulus UN. (Selengkapnya lihat grafis, red) ”Kami belum tahu apa yang menyebabkan ketidaklulusan siswa tersebut, bisa jadi karena dia tidak hadir saat ujian atau hal lainnya,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra Zubaidah MM kepada Malang Post.
Menurutnya bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus UN, dapat mengikuti ujian Paket C untuk mendapatkan ijazah sehingga tetap dapat meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Atau jika memang ada kompetensi yang belum dikuasai, maka harus mengulang di kelas XII.
Selain masih ada siswa yang tidak lulus, prestasi Kota Malang dalam pelaksanaan UN 2014 juga tidak bisa diukur. Menurut Ida, panggilan akrab Zubaidah, kebijakan tahun ini sengaja tidak ada pemeringkatan hasil UN. Mengingat pelaksanaan di berbagai daerah ada yang terindikasi tidak jujur dan melakukan kecurangan. Karena itulah pemerintah sengaja tidak merangking hasil UN tahun ini.
”Kami senang karena tidak ada lagi ranking, supaya dinas pendidikan tidak dijadikan kambing hitam,” kata dia.
Untuk siswa dengan nilai terbaik, tahun ini diraih oleh SMA Negeri 3 Kota Malang. (Lihat halaman 3, rubrik pendidikan, red). Tahun lalu peringkat Kota Malang berada pada urutan 18 dari 37 Kota kabupaten di Jawa Timur. Bahkan dua tahun lalu menduduki peringkat 35 dari 37 kota kabupaten.
Fakta ini menurut Ida bertolak belakang dengan prestasi yang diukir siswanya, misalnya jumlah yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) dan mendominasi PTN besar, dan juga prestasi olimpiade serta lomba-lomba lainnya.
”Buktinya kota kabupaten lain banyak yang belajar ke Kota Malang, jadi memang peringkat UN tidak bisa jadi patokan,” kata dia.
Sementara itu, di Kabupaten Malang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Budi Iswoyo optimis. Bahwa siswa SMA-SMK di Kabupaten Malang akan lulus 100 persen. Sekalipun Dinas Pendidikan Provinsi Jatim mengatakan ada 256 siswa di Jawa Timur yang tidak lulus tahun ini.
“Kami optimis siswa di Kabupaten Malang akan lulus 100 persen seperti tahun lalu. Karena persiapan ujian nasional sebelumnya, sudah kami persiapkan secara matang sejak awal. Meskipun pengumuman hasil kelulusan, baru nanti sore (kemarin sore, red) kami ambil di Surabaya,” ujarnya.
Adapun, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Batu, Budi Santoso juga menegaskan hal yang sama. Pihaknya mengatakan hasil Ujian Nasional (UN) SMA/MA dan SMK lulus 100 persen tahun ini. Bedanya, tahun ini ada peningkatan dari hasil yang didapat siswa tahun sebelumnya.
“Sudah dari awal saya tegaskan jika berbicara pendidikan, maka asas kejujuran nomor satu. Dan saat ini terbukti adanya,”kata Tosi panggilan akrabnya, saat ditemui di Balaikota, Senin (19/5) kemarin seusai coffe morning.
Selain itu, dari sisi kualitas juga mengalami peningkatan, sebab patokan awal baik pihak sekolah maupun dinas pendidkan adalah tidak mengejar target. Dalam artian, yang paling utama adalah kejujuran dan kelulusan siswa. Menurut dia, kalau urusan peringkat berapa Kota Batu, dan siswanya termasuk terbaik di tingkat provinsi maupun nasional itu nomor sekian.
Hasil ini juga, kata dia, menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di Kota Batu semakin baik. Dan diharapkan tahun 2015 semakin baik dan tetap membawa asas kejujuran.
”Sekali lagi saya tegaskan, kalau siswa lulus dengan asas kejujuran ini sangat membahagiakan. Akan tetapi, jika prosesnya sudah dibumbui kecurangan pastinya ini petaka di dunia pendidikan. Dan kami menempuh jalur kejujuran tersebut,”paparnya kepada Malang Post.
Tahun ini pula, lanjutnya menjelaskan, jika dibandingkan UN tahun 2013 lalu, banyak siswa yang mendapatkan nilai 10. ”Kami akan laksanakan evaluasi paling lambat empat hari kedepan. Untuk mengetahui ada perbedaan tidak dengan UN tahun lalu, serta lebih baik apa tidak tahun ini,”aku Tosi yang juga penggemar olahraga golf ini.
Menanggapi hasil ujian SMA/MA dan SMK yang lulus 100 persen di Kota Batu, Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso mengapresiasi usaha dan kinerja Dinas Pendidikan dan pihak sekolah.
Lunjup, sapaan akrabnya menuturkan jika kelulusan 100 persen setiap tahun ini menjadi modal besar dalam memajukan pendidikan di Kota Batu. Apalagi, pemerintah telah menggratiskan biaya sekolah, berencana memberikan bantuan IT kepada setiap siswa. Serta memberikan reward terhadap siswa lulusan terbaik dengan dibiayai melanjutkan ke jenjang perkuliahan.”Ini apresiasi dari Pemerintah Kota. Hal ini sesuai dengan visi misi Pak Wali dan semua elemen,” katanya.
Dari Surabaya dilaporkan, hasil kelulusan 38.129 siswa SMA dan SMK se Malang Raya, pagi ini, diumumkan serentak. Disebutkan bahwa 256 siswa SMA/MA/SMK di Jawa Timur dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN) 2014, yakni 195 siswa SMA/MA dan 61 siswa SMK yang tidak lulus.
Berdasarkan data yang dihimpun Malang Post menyebutkan, pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) SMA dan SMK digelar serentak 14-16 April 2014. Khusus Malang Raya peserta Unas SMA, SMK, SMALB dan SMKLB diikuti 38.129 siswa.
Rinciannya dari Kabupaten Malang menempatkan 20.153 siswa, Kota Malang 15.856 siswa, dan Kota Batu sebanyak 2.120 siswa. Sedang khusus Kota Malang peserta ujian terbagi dalam 6.461 siswa SMA, 9.382 siswa SMK dan 13 siswa SMA Luar Biasa.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Dr Harun MSi MM mengatakan, secara teknis pengumuman hasil kelulusan akan dimulai pukul 07.30 di masing-masing sekolah, ada juga yang 14.00 di Malang. Tetapi, karena sistem sekarang ini berbeda maka sangat dimungkinkan pengumuman digelar tanpa memasang daftar kelulusan.
Caranya, lanjut mantan Kadisparta Jatim ini, pihak sekolah akan mengirim surat ke masing-masing orang tua/wali murid yang anaknya tidak lulus. Sedang, yang dinyatakan lulus tidak mendapat surat dari sekolah.
‘’Bisa begitu. Kalau orang tuanya menerima surat, maka anaknya bisa jadi tidak lulus atau TL. Tapi, bisa juga sebaliknya kelulusan ditempel semuanya di sekolahan,’’ kata Harun dengan menyebutkan proses pengumuman sekarang ini dinilai lebih bagus.
Secara umum, lanjut Harun, tingkat kelulusan di Jatim tahun 2014 tidak lebih bagus dibanding tahun 2013 lalu. Sayangnya Harun tidak bisa menjelaskan pangkal persoalan yang menyebabkan nilai kelulusan di Jatim hampir sama dengan tahun 2013 lalu.
‘’Kemungkinan karena soalnya memang lebih sulit dibanding tahun 2013 lalu. Karena nilai UN menjadi penilaian masuk perguruan tinggi. Dan salah satu pembuat soal UN tahun ini memang dari perguruan tinggi,’’ kilahnya.
Ditambahkan Harun, tahun ini, peserta UN SMA/MA di Jatim diikuti 229.164 siswa. Yang tidak lulus sebanyak 195 siswa atau 0,09 persen dengan rerata nilai 7,63. Untuk tingkat SMK, peserta UN di Jatim mencapai 185.689 siswa yang lulus 185.628 atau 99,96 persen. Sedang yang tidak lulus 61 siswa atau 0,033 dengan rerata nilainya 7, 36.
Sebagai perbandingan, tahun 2013 lalu, hasil UN SMA/MA dengan total peserta 220.740 siswa, yang lulus mencapai 99,030 persen. Sedang yang tidak lulus 154 siswa atau 0,070 persen. Dan untuk hasil UN 176.633 siswa SMK tahun 2013 yang lulus mencapai 99,77 persen. Sedang tidak lulus hanya 408 siswa atau 0,23 persen.
Kemudian, peserta UN kejar paket C di Jatim diikuti 23.393 peserta dan yang tidak lulus mencapai 1.359 siswa atau 5,81 persen dengan dan rata-rata nilainya 7, 94. ‘’Mereka yang tidak lulus ini karena tidak hadir, ada yang sakit, dan ada nilai peserta kurang lengkap,’’ pungkasnya.(has/oci/mik/agp/ary)
http://www.malang-post.com/pendidikan/86779-lima-siswa-tak-lulus-un-sma